Setelah melangsungkan pesta pernikahan yang cukup menguras tenaga, para pengantin baru biasanya akan pergi berbulan madu untuk melepas lelah sekaligus berlibur bersama sebagai pasangan suami istri. Di Indonesia sendiri, bulan madu adalah hal yang tak boleh dilewatkan bagi para pengantin baru.
Dari akarnya, istilah "bulan madu" memang selalu kembali ke perayaan pengantin baru. Tetapi di luar itu semua, ada beberapa perbedaan mencolok dalam nada dan pendekatan bulan madu, ditinjau dari sepanjang sejarah. Sekarang, bahkan di zaman modern, banyak pendekatan yang berbeda untuk bulan madu. Untuk beberapa pasangan, bulan madu yang tidak membutuhkan banyak anggaran adalah kunci untuk menikmati perjalanan. Sementara yang lain memilih untuk berbulan madu dengan mewah. Sesuai tradisi, banyak pasangan tetap memilih untuk bepergian selama bulan madu mereka. Jadi bulan madu itu sebenarnya apa dan bagaimana sih?
Berikut Adalah Fakta Paling Populer Sejarah Tentang Bulan Madu atau Honeymoon:
1. Siklus Bulan
Kembali ke abad kelima sebelum masehi, istilah bulan madu digunakan ketika pengantin baru merayakan pernikahan mereka. Pada saat itu, banyak budaya yang mengikuti "siklus bulan" kalender. Siklus bulan pertama adalah post-wedding, pasangan minum mead (alkohol berbasis madu) yang diyakini memiliki kualitas afrodisiak (zat kimia yang digunakan untuk merangsang daya seksual).
Jadi di sini, istilah harfiah merujuk pada "madu" (mead) dan "bulan" (siklus). Mead ini merupakan hadiah dari para tamu, yang dipercaya memiliki efek rangsangan untuk bercinta dan memberikan keturunan. Fokusnya adalah untuk membangun keintiman seksual antara pasangan, dan ada tekanan besar pada pasangan yang memiliki privasi sehingga mereka bisa mengenal satu sama lain.
Jadi di sini, istilah harfiah merujuk pada "madu" (mead) dan "bulan" (siklus). Mead ini merupakan hadiah dari para tamu, yang dipercaya memiliki efek rangsangan untuk bercinta dan memberikan keturunan. Fokusnya adalah untuk membangun keintiman seksual antara pasangan, dan ada tekanan besar pada pasangan yang memiliki privasi sehingga mereka bisa mengenal satu sama lain.
Kembali di tahun 1540-an, pada saat itu, honeymoon (kemudian dieja "moones hony") mengacu pada periode manis pernikahan baru. Tidak seintim penjelasan yang pertama, maka dari itu penjelasan ini pun juga diragukan.
3. Menculik Istri
Teori ketiga mengatakan, bahwa kata honeymoon berasal dari kata Nordik hjunottsmanathr. Ini berarti dimana pengantin pria menculik calon istrinya dan menyembunyikan hingga keluarga wanita berhenti mencarinya.Beberapa calon pengantin pria yang tidak mampu membayar mahar akan menculik wanita yang ingin dinikahinya kemudian menyembunyikannya sampai keluarga si perempuan berhenti mencarinya. Setelah "menangkap" pengantin perempuan, pria akan mengajak perempuan itu ke sebuah lokasi rahasia yang aman dari para keluarga dan kerabat yang mencarinya. Teori yang sedikit mengerikan bukan?
4. Bridal Tours
Pada abad ke-19 di Inggris, bulan madu menjadi jauh lebih sedikit intim. Pada dasarnya, pasangan (terutama yang kaya) bepergian selama bulan madu mereka, bahkan dalam jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan. Awalnya, ini terdengar super romantis kan? Padahal ternyata, bagaimana pun, norma pada saat ini adalah untuk tidak menghabiskan seluruh waktu ini saja dengan pasangan barumu. Daripada menghabiskan waktu yang berkualitas berdua saja, pada masa itu mereka juga membawa bersama teman dan keluarga untuk ikut dalam perjalanan bulan madu mereka.
Kala itu, pengantin baru melakukan perjalanan yang disebut Bridal Tour untuk mengunjungi rumah saudara dan rekan yang tidak sempat menghadiri upacara pernikahan. Bridal Tour telah menjadi budaya pada keluarga arisktokrat dan keluarga kaya di Inggris untuk berkeliling Eropa mengunjungi saudara.
Kala itu, pengantin baru melakukan perjalanan yang disebut Bridal Tour untuk mengunjungi rumah saudara dan rekan yang tidak sempat menghadiri upacara pernikahan. Bridal Tour telah menjadi budaya pada keluarga arisktokrat dan keluarga kaya di Inggris untuk berkeliling Eropa mengunjungi saudara.
5. Honeymoon
Pasangan di Inggris yang memiliki pendapatan lebih besar mulai memanfaatkan kesempatan bulan madu untuk pergi ke lokasi yang eksotik dan lebih intim. Hingga akhirnya di abad ke-19, "demam" bulan madu ini mampir ke Amerika.
Tadisi ini pun berubah istilah menjadi honeymoon dan diterapkan oleh orang-orang Amerika di akhir abad 19. Pada zaman tersebut, tren honeymoon dan liburan “meledak” di antara kalangan menengah atas dan kalangan atas di Eropa serta Amerika. Lalu, pada tahun 1940-an, 1950-an, bulan madu pun telah menjadi tradisi dunia yang diaplikasikan oleh banyak orang dari segala kelas ekonomi.
6. Mini Moon
Belakangan ini, tradisi bulan madu juga mulai berubah. Disebabkan oleh jadwal yang sibuk dan keterbatasan anggaran, banyak pasangan yang menunggu beberapa waktu setelah pernikahan. Mereka menunda bulan madu agar dapat menabung dan merencanakan perjalanan secara lebih maksimal. Mereka melakukan bulan madu beberapa bulan setelah menikah. Tren ini pun disebut dengan istilah Mini Moon.
Sebenarnya, tidak ada cara yang benar atau salah untuk melakukan bulan madu. Semuanya tergantung pada apa yang terbaik untuk setiap pasangan. Jika Sobat EMEN dan pasangan berdua merasa ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama, tak ada salahnya untuk berbulan madu. Tetapi jika Sobat EMENmemiliki prioritas lain selain mengeluarkan biaya untuk bulan madu, memilih untuk tidak bepergian menjadi keputusan terbaik.
0 Comments